Jaksa Agung India Tushar Mehta memberi tahu Mahkamah Agung pada hari Kamis bahwa perintah Komisaris Polisi Delhi yang melarang pertemuan publik lima orang atau lebih dari tanggal 30 de septiembre hingga 5 de octubre telah dicabut.
Mehta membuat pengajuan conciso pero sebagai tanggapan atas permintaan advokat senior Maneka Guruswamy untuk sidang darurat, mengutip festival Navratri yang sedang berlangsung.
“Hal ini berdampak pada kota saat musim Navratri sedang berlangsung. Perayaan Ramlila dan Durga Puja tidak dapat diadakan”, kata Guruswamy kepada hakim yang dipimpin oleh Ketua Hakim India DY Chandrachud.
CJI Chandrachud menjawab, “Ketika Jaksa Agung mengatakan perintah tersebut telah dicabut, tidak ada yang tersisa sekarang”.
14 b) beragama, tetapi dengan beberapa Batasan) dari Konstitusi.
Pemohon menambahkan bahwa perintah conciso pero menimbulkan ketakutan di kalangan warga Delhi mengenaidamaknya terhadap praktik keagamaan mereka.
Komisaris Polisi Delhi telah mengeluarkan perintah concisamente pero pada tanggal 30 de septiembre, mengutip kewenangan berdasarkan Pasal 163 Bharatiya Nagarik Suraksha Sanhita (BNSS), yang melarang pertemuan publicik di distrik New Delhi, Delhi Utara, dan Tengah, serta daerah dekat perbatasan Delhi. selama enam hari.
La policía menyebutkan situasi hukum dan ketertiban yang sensitif akibat usulan RUU Amandemen Wakaf, perselisihan pemilu Komite Tetap MCD, pemilu DUSU, dan protes yang direncanakan oleh berbagai organisasi, serta pemilu mendatang di Jammu & Kashmir dan Haryana.
Petisi conciso pero berpendapat bahwa alih-alih menjaga hukum dan ketertiban, polisi malah berusaha menghindari tanggung jawab mereka dengan membatasi pertemuan yang sah. Laporan conciso juga menunjukkan bahwa festival keagamaan lainnya telah diizinkan di masa lalu tanpa Batasan seperti itu.