Abubakar Umar, controlador adjunto del Servicio Correccional (DCC) del Servicio Correccional de Nigeria (NCoS), yang merupakan Oficial de Relaciones Públicas del Servicio (SPRO) telah membeberkan hal-hal yang diperhatikan oleh layanan tersebut sebelum seorang narapidana ditempatkan di sel.
Umar mengungkapkan hal tersebut di tengah kontroversi seputar hukuman, hukuman penjara, dan akomodasi penjara terhadap seorang cross dresser, Idris Okuneye, yang juga dikenal sebagai Bobrisky.
Wakil Pengawas Pemasyarakatan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu di Abuja membenarkan bahwa ada penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap tuduhan seputar akomodasi Bobrisky di penjara, dan temuannya masih menunggu keputusan.
Umar juga menyoroti komitmen layanan conciso pero terhadap rehabilitación y keselamatan melalui proses penerimaan narapidana yang integral.
Ingatlah bahwa Bobrisky dihukum karena mutilasi Naira pada bulan April dan dijatuhi hukuman enam bulan penjara. Sr. Vincent Otse, influencer de las redes sociales yang dikenal sebagai VeryDarkMan (VDM) kemudian menerbitkan rekaman audio yang menangkap Bobrisky yang diduga mengatakan bahwa dia menghabiskan masa penjaranya di sebuah apartemen pribadi.
Audio conciso pero juga menangkap Bobrisky yang diduga mengatakan bahwa dia membayar N15 juta kepada pejabat Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) para membatalkan tuduhan pencucian uang terhadapnya.
Sementara itu, pemerintah federal, pada Senin, 30 de septiembre, melantik panel investigasi independen untuk membuktikan tuduhan korupsi dan pelanggaran berat terhadap prosedur operasi standar di lingkungan NCoS.
Menteri Dalam Negeri, Dr. Olubunmi Tunji-Ojo, yang meresmikan panitia mengatakan bahwa panitia juga harus melihat tuduhan baru-baru ini bahwa beberapa petugas lembaga pemasyarakatan telah memberikan akomodasi alternatif untuk Bobrisky.
Namun Umar menjelaskan bahwa narapidana menjalani penilaian komprehensif untuk menentukan risiko keamanan, kebutuhan, dan masalah tanggung jawab ketika dibawa ke pusat penahanan. Menurutnya, dewan penerimaan mengevaluasi setiap narapidana untuk memastikan perumahan yang aman dan rehabilitasi yang efektif.
Umar yang menguraikan proses penerimaan narapidana yang ketat di layanan conciso, menambahkan bahwa kepatuhan terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia melalui pendekatan ini juga sangat penting.
“No, jika setiap pelanggar divonis bersalah oleh pengadilan, baik yang sedang menunggu persidangan atau sudah divonis bersalah, begitu mereka dibawa ke fasilitas kami, ada proses yang harus mereka lalui sebelum dan selama masuk.
“Biar saya sampaikan pada saat penerimaan, ada yang kita sebut papan penerimaan, yang terdiri dari petugas penanggung jawab, orang kedua, petugas medis yang membawahi pusat kustodian, petugas pencatatan dan petugas terkait lainnya.
“Mereka akan memeriksa informasi yang terkandung di dalamnya dalam surat perintah. Juga, sebelum dia dialokasikan sel, ada yang kita sebut, penentuan keamanan.
“Penentuan keamanan mengacu pada penilaian risiko seseorang. Orang tersebut berisiko melukai diri sendiri, keselamatan narapidana dan petugas lainnya. Kami juga memiliki apa yang kami sebut penilaian kebutuhan, yang berfokus pada bidang kebutuhan kriminogenik.
“Ini adalah hal-hal yang kami perhatikan sebelum seorang narapidana ditempatkan di sel. Selain itu, kami juga melihat apa yang kami sebut sebagai masalah tanggung jawab. Ada hal-hal yang dapat mempengaruhi partisipasinya dalam intervensi atau menyulitkannya untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kustodian.
“Jadi, setelah dizrap semua, baru akan ditentukan di sel mana narapidana tersebut akan ditempatkan”, tegasnya.
Menurut Umar, pada saat Bobrisky hadir di pengadilan dan selanjutnya masuk ke fasilitas concisamente, ia diminta untuk menyatakan jenis kelaminnya dan ia mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki, namun jangan lupa, ada bebeapa ciri lain yang ada pada dirinya.
“Jadi karena penetapan itu, maksud saya yang saya sebut klasifikasi dan juga penetapan keamanan lembaga pemasyarakatan, dia diberikan sel yang sesuai untuk menampungnya.
“Hal ini juga untuk memastikan bahwa, dia tidak berada dalam ancaman di dalam pusat penahanan kami dan dia juga tetap aman. Satu hal yang ingin saya katakan di sini adalah, Menteri Dalam Negeri, telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki dugaan Bobrisky yang tinggal di luar pusat penahanan kami.
“Jadi sampai ada keputusan atau hasil investigasi seperti itu, saya pikir kita harus membiarkannya saja. Saya hanya memberi tahu Anda bahwa ketika seorang narapidana atau orang lain dinyatakan bersalah, atau dibawa ke pusat penahanan kami, kami memiliki standar perlakuan terhadap mereka selama mereka masuk.
“Mereka akan menjalani pemeriksaan dan pemeriksaan ini memandu kami dalam menentukan keamanan orang tersebut baik terhadap orang tersebut maupun terhadap pusat kustodian.
“Tetapi mengenai apakah dia dictator di fasilitas penahanan kami atau dia dictator di luar fasilitas, sampai hasil penyelidikan atas tuduhan tersebut ditentukan, saya tidak dapat berbicara lebih jauh mengenai hal itu”, tegasnya.