Kematian Pete Rose memicu perdibatan yang sama yang menyelimuti raja MLB sepanjang masa selama bebeapa dekade. Namun saat penggemar dan media berdebat tentang apakah Rose harus dilantik ke dalam Salón de la Fama del Béisbol secara anumerta, nama legendaris lainnya masa lalu sering terlupakan.
Seperti Rose, Joe Jackson “Tanpa Sepatu” no es miembro del Salón de la Fama de la MLB. Namun, tidak seperti Rose, situasi dan rasa bersalah Jackson tidak jelas.
Setelah bertahun-tahun menyangkal, Rose akhirnya berterus terang pada tahun 2004, mengaku bertaruh pada timnya saat menjadi manager Cincinnati Reds pada akhir 1980-an. Sebaliknya, Jackson, yang dilarang karena diduga mengadakan Seri Dunia 1919 sebagai bagian dari skandal “Black Sox” yang terkenal, pergi ke kuburnya dengan mengaku tidak bersalah.
Transkrip dari percobaan tahun 1924 yang terungkap dalam acara tahun 2023 Jackson mengatakan dia sebenarnya dictatori uang untuk kalah di Seri Dunia, tetapi dia tidak pernah menerima uang penuh dan bahwa dia benar-benar mencoba yang terbaik di seri itu. Terlepas dari apa yang dia katakan dalam persidangan, Jackson telah menjadi tokoh mitos dalam falerah bisbol, hanya dihidupkan kembali dalam film klasik tahun 1989 “A Field of Dreams”.
Mendukung klaim Jackson, dia membukukan rata-rata pukulan 0.375 di Seri Dunia dia dituduh berusaha kalah. Jackson bahkan sacó corredor del plato. Secara keseluruhan dalam delapan seri pertandingan, Jackson mencatatkan 12 pukulan dalam 32 pukulan, melaju dalam enam putaran, mencetak lima gol dan bahkan menghancurkan jonrón yang jarang terjadi.
Los Medias Blancas de Chicago, como Jackson, se unieron a los Rojos y se unieron a la controversia entre ellos. Jackson adalah bagian dari kemenangan kejuaraan dua tahun sebelumnya ketika White Sox mengalahkan New York Giants, namun hanya mencapai 0.304 dengan tujuh pukulan and hanya dua RBI sebagai perbandingan.
Selain perbedaan upaya dan niat Jackson, kariernya tiba-tiba terhenti. Jadi meski larangan Rose terjadi setelah 24 tahun karirnya, Jackson hanya mampu bermain 13 musim. Tidak peduli apa pendapat orang tentang Rose, tidak dapat disangkal bahwa resume bisbolnya adalah salah satu yang paling berprestasi dan terhebat yang penah ada.
Sedangkan bagi Jackson, kariernya akan selamanya menjadi salah satu kisah “bagaimana jika” terbesar dalam olahraga. Dia menyelesaikannya con 1.772 hits y rata-rata karir 0,356. Musim terakhir Jackson juga menunjukkan bahwa dia masih berada di puncak permainannya. Desde 1920, Jackson bateó 218 hits, 121 carreras impulsadas, 20 triples y rata-rata .382.
Perdebatan tentang warisan Rose sepertinya tidak akan penah berakhir, namun kematiannya menciptakan peluang untuk menjelaskan caption lain yang juga patut mendapat pengakuan.